Delegasi UNNAR Hadiri ASAIHL 2014 International Conference di Singapura
06 Desember 2014, 16:54:42 Dilihat: 589x
Delegasi UNNAR (Universitas Narotama) menghadiri konferensi internasional Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) 2014 yang diselenggarakan di Nanyang Technological University Singapura pada Kamis, 4 Desember 2014. Acara dibuka oleh Chairman Organising Committee ASAIHL 2014 Prof. Er Meng Hwa, dilanjutkan dengan pidato dari Sekertaris Jendral ASAIHL Prof. Ninnat Olanvoravuth.
Delegasi terdiri atas Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP (Rektor UNNAR), Ani Wulandari, SS (Ka. IRO), Rony Wardhana, SE, M.Ak (dosen Fakultas Ekonomi), Immah Inayati, S.Kom, M.Kom, MBA (dosen Fakultas Ilmu Komputer), Christine Ayu Ashari, SE (Sekertaris Rektor), dan Evy Retno Wulan, SH, M.Hum (Ka. Humas)
Begitu pentingnya acara tersebut, Menteri Pendidikan Singapura Mr. Heng Swee Keat juga membuka ASAIHL 2014. Hal ini memperlihatkan dukungan besar pemerintah pada bidang pendidikan dan pengajaran yang merupakan core dari ASAIHL yang berdiri tahun 1956 ini. Menurut Heng Swee Keat, institusi pendidikan harus terbuka dan berani pada perubahan baru. Contohnya pembelajaran dengan E-Learning yang dapat mempersonalisasikan proses pembelajaran sesuai kemampuan setiap murid dan memberi ruang yang lebih besar untuk inovasi. Selanjutnya, inovasi ini harus didasarkan pada riset yang mendalam untuk menemukan strategi pembelajaran baru yang efektif.
“Yang terpenting adalah mengintegrasikan teknologi, riset dan teladan yang baik pada pola pengajaran yang koheren dan efektif, karena mengajar adalah seni dan sains, dan keajaibannya ada pada saat pengajar berhasil memadukan semua elemen fisik, mental dan sosio emosional dalam pendidikan dan pembelajaran,” kata Heng Swee Keat.
Key Note Speaker Dr. David A Sousa (Konsultan Neuroscience Education) menyampaikan materi yang sangat menarik. Dia memaparkan tentang integrasi teknologi, neuroscience, dan pedagogy ke dalam mind, brain education atau educational neuroscience. Pertama tentang kemamapuan komunikasi. Otak manusia dapat mempelajari 4 bahasa sekaligus jika dimulai sejak dini, karena otak anak kecil masih sangat aktif dan terdirk atas 200 milyar neuron. Sementara otak orang dewasa memiliki hanya separuhnya. Penemuan terbaru yang menggegerkan dunia menjelaskan bahwa otak dapat menumbuhkan neuron baru, ini mematahkan pandangan selama ini tentang otak tidak dapat meregenerasi neuron. Penemuan ini memberi harapan baru pada kemungkinan membuat generasi mendatang dapat mengingat dan belajar lebih baik, serta bagi pengajar untuk mengembangkan strategi pengajaran terbaik sesuai cara otak bekerja.
David A Sousa mengatakan, teknologi juga berdampak pada kinerja otak. Dahulu saat pembelajaran masih manual dan murid harus mencatat intisari pelajaran, kini dapat dilakukan dengan mudah melalui google maupun komputer. Penelitian menunjukkan penggunaan teknologi menurunkan kapasitas RAM otak kita untuk mengingat.
Oleh karena itu menurut David, harus ada perubahan mendasar pada kurikulum untuk menghasilkan sistem pembelajaran yang lebih efektif yakni bukan mempelajari banyak hal pada saat yang bersamaan, namun terpilah menjadi beberapa fokus diantaranya core pemahaman yang terpenting. Kemudian hal yang penting untuk diketahui dan dilakukan serta hal yang layak untuk difamiliarkan pada murid.
“Dengan kombinasi antara metode manual dan penggunaan teknologi serta variasi derajat kompleksitas tugas. Dengan begitu maka sistem pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan kompeten di bidangnya,” jelas David A Sousa. [iro]
FOTO: Menteri Pendidikan Singapura Mr. Heng Swee Keat membuka acara Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) 2014 secara resmi.