Para guru sekolah khususnya guru BK (Bimbingan dan Konseling) perlu mengajarkan etika kepada para siswanya. Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi VIII DPR RI Arzetti Bilbina di hadapan guru-guru SMK/SMA se-Jawa Timur dalam seminar bertema “Excellent Service in Educational World” di Universitas Narotama, Jum`at (27/2/2015).
Seminar yang dibuka oleh Rektor Universitas Narotama Hj.Rr. Iswachyu Dhaniarty DS, ST,M.HP ini juga menghadirkan narasumber Direktur IFI (Institut Francais Indonesia) Surabaya, Veronique Mathelin. Seminar dalam rangka Dies Natalis Universitas Narotama ke-34 tersebut dihadiri Pembina YPGP (Yayasan Pawiyatan Gita Patria) L Soepomo SW, SH, M.Si, Ir. Eddy Surohadi, SP.KK ( Pengawas YPGP ).
Menurut Arzetti, etika itu penting untuk menyongsong berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Etika itu meliputi sikap (nonfisik) dan penampilan (fisik). Etika sikap adalah kecantikan di dalam hati, diantaranya tidak punya rasa iri, sombong, serakah, boros, dan sebagainya. Kalau etika penampilan adalah kecantikan yang tampak dari luar, diantaranya etika makan, etika duduk, etika berpakaian, dan sebagainya.
“oleh karena itu ajari siswa untuk memperhatikan etika sikap maupun etika penampilan,” kata politisi dari Dapil I Jatim ini.
Sedangkan Direktur IFI Surabaya, Veronique Mathelin, menilai guru merupakan profesi yang menarik, karena bisa membentuk masyarakat untuk menjadi lebih baik. Tugas Guru memang berat, tetapi sangat menantang,, karena masa depan seorang anak didik berada di tangan para guru [nar].
Foto : Inspiring Day "Excellent Service in Educational World", Conference Hall Universitas Narotama , Jum`at (27/2/2015).