Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pohon mangrove (bakau) bagi kehidupan manusia khususnya masyarakat pesisir. Namun hanya sedikit orang yang menyadari manfaat tersebut sehingga keberadaan pohon mangrove tidak terjaga kelestrariannya. Hal itu terungkap dalam Seminar Mengenal dan Melestarikan Mangrove yang diselenggarakan oleh Universitas Narotama (UNNAR) bekerjasama Institut Francais Indonesia (IFI) Surabaya, Sabtu (12/09/2015).
Dua pembicara seminar yaitu Juliana Prosperi (Institut Francais Indonesia) dan Sisyantoko (Cak Toko) dari Wehasta. Seminar diawali sambutan oleh Direktur IFI Surabaya Mrs. Veronique Mathelin dilanjutkan sambutan oleh Rektor UNNAR Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP sekaligus membuka acara terebut.
Juliana Prosperi sebagai pembicara pertama menjelaskan tentang jenis-jenis mangrove dan persebarannya di dunia. Berbagai penelitian telah dilakukan yang membuktikan bahwa hutan mangrove mempunyai peranan penting bagi kehidupan di pesisir. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar jenis pohon mangrove tumbuh di Indonesia. Hutan mangrove menyerap sekitar 25 juta CO2 dan timbal per tahun. Indonesia mewakili 22% spesies mangrove di dunia dengan kurang lebih 70 spesies dan keanekaragaman terbesar berada di Papua. Saat ini mulai digalakkan bagaimana mengelola hutan mangrove sebagai tujuan wisata lingkungan.
Sementara itu, materi dari Sisyantoko semakin melengkapi paparan dari pembicara sebelumnya. Betapa penting menjaga kelastarian hutan mangrove. Terbukti sebagian wilayah pesisir yang terdapat hutan mangrove ketika terkena bencana tsunami hanya terjadi kerusakan lingkungan ringan, dibandingkan wilayah pesisir yang tidak ada hutan mangrove. Untuk menjaga kelestarian hutan mangrove, selain tidak merusak pohon itu sendiri, yaitu dengan tidak membuang sampah ke kawasan ini.
Pemilahan sampah organik dan anorganik dapat menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat, karena saat ini semakin banyak perusahaan mulai bertanggung jawab atas limbah produknya. Fakta ini dapat lebih memotivasi masyarakat untuk semakin aktif mengelola sampah.
Sebelum seminar, para pembicara dan peserta seminar bersama-sama mengadakan kunjungan wisata dan observasi ke ekowisata hutan mangrove “Pamurbaya” Wonorejo, Surabaya. [N]
Foto: (Dari kiri) Juliana Prosperi, Iswachyu Dhaniarti DS, dan Veronique Mathelin serta IFI Surabaya foto bersama lorong kafetaria kampus `go green` UNNAR, Sabtu (12/9).