Prof.Richardus Eko Indrajit Menginspirasi Civitas Akademika Universitas Narotama
17 September 2015, 09:48:57 Dilihat: 699x
Universitas Narotama barusaja kedatangan tamu istimewa, seorang tokoh pendidikan yang seba bisa yaitu Prof. Dr. Ir. Richardius Eko Indrajit, M.Sc., M.B pada Selasa, 15 September 2015. Beliau merupakan pakar teknologi yang berbakat. Tak hanya sebagai pakar, narasumber berbagai seminar, ia juga seorang akademisi sekaligus penulis puluhan judul buku dan ratusan jurnal ilmiah yang telah dipublikasikan tingkat nasional maupun internasional.
Lahir di Jakarta, 24 Januari 1969, pria yang akrab disapa Richard ini memulai karir di dunia teknologi sejak duduk di bangku kuliah. Menuntaskan pendidikan di ITS, seolah haus akan ilmu, ia kemudian melanjutkan pendidikan di berbagai macam universitas seperti Harvard University, University of the City of Manyla, Maastricht School of Management, Leicester University, dan London School of Public Relations.
Sekembalinya dari luar negeri, ayah dari tiga anak ini sempat bekerja di sebuah perusahaan multinasional seperti Price Waterhouse, Prosys Bangun Nusantara, Renaissance Indonesia, Jakarta Consulting Group, Soedarpo Informatika Enterprise, dan IndoConsult Utama. Namun, ia lantas memutuskan keluar untuk mendirikan sebuah perusahaan konsultan teknologi informasi independen yang membantu banyak perusahaan baik swasta maupun pemerintahan.
Dia aktif pula membantu pemerintah dalam sejumlah penugasan. Dimulai dari penunjukan sebagai Widya Iswara Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang diikuti dengan berperan sebagai Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Sekretaris Jendral Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Staf Khusus Balitbang Departemen Komunikasi dan Informatika, Staf Khusus Bidang Teknologi Informasi Badan Narkotika Nasional, dan Konsultan Ahli Direktorat Teknologi Informasi dan Unit Khusus Manajemen Informasi Bank Indonesia.
Saat ini ditunjuk oleh pemerintah Republik Indonesia untuk menakhodai institusi pengawas internet Indonesia ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) dan menjadi anggota aktif dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dewan Riset Nasional (DRN), dan Dewan Pendidikan Tinggi (DPT).
Selain aktif sebagai konsultan teknologi informasi, suami dari Elisabeth Dhany Retno Putri ini juga menjadi akademisi di beberapa universitas; Universitas Indonesia, Universitas Katolik Atmajaya, Bina Nusantara University, Curtin University of Technology, Universitas Trisakti, Edith Cowan University, dan IPMI-Monash University. Tak hanya pandai di bidang pendidikan serta profesional, Richard juga pandai dalam organisasi.
Kini, ia menjabat sebagai Presiden Association of Higher Learning Institution in Computing and Information Technology Studies dimana ia memimpin lebih dari 700 universitas dan 1.500 program studi di seluruh Indonesia dan President of International Association of Software Architect.
Dengan pencapaian yang sedemikian luas, Prof. Eko Indrajit masih sangat senang berbagi ilmu khusunya dengan civitas akademika Universitas Narotama. Acara yang bertajuk Penguatan E-Learning Universitas Narotama tersebut dihadiri oleh Ketua Yayasan Pawiyatan Gita Patria, Rektor,Wakil Rektor beserta pejabat Fakultas Ilmu Komputer, Departemen IT,Kantor Internasional dan Penjaminan Mutu. Dalam pemaparannya beliau mengungkapkan bahwa E-Learning merupakan masa depan pembelajaran yang sudah direngkuh Indonesia. Saat ini terdapat 6 universitas di Indonesia yang mendapatkan ijin penyelenggaraan E-Learning 100% dari pemerintah, sementara bagi penyelenggara E-Learning 40% kebawah tidak memerlukan ijin. Beliau mengapresiasi praktek E-Learning Universitas Narotama yang sudah berjalan cukup lama,bahkan beliau berkata UNNAR sudah lebih dari siap untuk divisitasi agar bisa mendapatkan ijin E-Learning 100% dari pemerintah. Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan mengenai ilmu pedagogi atau cara mengajar, menurutnya saat ini paradigma mengajar di kelas sudah sangat jauh berubah. Dosen jaman sekarang mengajar generasi abad 21 yang semakin pandai dan kritis, oleh karenanya cara mengajar ortodoks sudah tidak lagi relevan. Element of Suprise di kelas menjadi sangat penting karena dengan demikian, Dosen dapat senantiasa memacu mahasiswanya agar selalu memberikan yang terbaik di dalam kelas dan disaat yang sama memberikan pengalaman belajar yang memorable bagi mahasiswa.Hubungan yang baik antara Universitas Narotama dengan Prof.Eko Indrajit akan terus berlanjut, bekerjasama memperkaya dunia pendidikan Indonesia.(A!)