Sikap positif guru dalam berinteraksi dengan para siswa di sekolah akan mempengaruhi kepribadian mereka. Hal disampaikan Anglis Ayu Anjarsari, M.Psi, Psikolog, saat menjadi narasumber seminar “Guruku Idolaku” yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Narotama (UNNAR) di Conference Hall Lt.2, Rabu (13/1) siang.
Seminar dalam rangka Dies Natalis UNNAR ke-35 ini dibuka oleh Dekan FKIP UNNAR Andini Dwi Arumsari, M.Psi, Psikolog. Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta `bunda` PAUD (guru TK) wilayah Surabaya I (Gubeng, Wonocolo, dan Wonokromo). Hadir dalam seminar tersebut Drs. Mulyana dari UPTD BPS Surabaya I.
Anglis Ayu Anjarsari mengatakan, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan temperamen guru dengan caranya berinteraksi dengan siswa. Kalau guru mampu mengenali temperamennya, maka tidak hanya interaksi dengan siswa saja yang menjadi baik, tetapi dia juga menciptakan lingkungan yang memodifikasi karakteristik temperamen siswa di kelas.
Harus diingat bahwa guru PAUD tidak sama dengan guru SD/SMP/SMA/Dosen, karena guru PAUD mempunyai tugas sebagai pengasuh. Peserta didik yang masih kisaran usia dibawah 7 tahun sangat identik dengan `mengamati dan meniru` figur di sekelilingnya. Metode paling efektif dalam mengajarkan sesuatu adalah dengan menjadi role model (teladan). Yang perlu dilakukan guru PAUD adalah mengembangkan empati pada siswa, rekan kerja, dan wali murid. Selain itu juga menjaga keharmonisan hubungan dengan orang lain, ramah, bersahabat, ceria dan bahagia.
Setiap anak PAUD senang berkata: “Bu guru bilang begini, maka aku begini. Bu guru bilang begitu, maka aku begitu”. Meskipun orang tua berkata lain, tetap itu kalimat andalan mereka. Maka guruku adalah idolaku. [ger]
Foto: Seminar “Guruku Idolaku” yang diselenggarakan oleh FKIP UNNAR di Conference Hall Lt.2, Rabu (13/1) siang.