Puncak acara dalam rangka Dies Natalis ke-35, Universitas Narotama (UNNAR) menggelar Rapat Terbuka Senat yang dilaksanakan pada Senin, 8 Maret 2016 pukul 09.00 WIB di Plaza Gedung E kampus UNNAR Jl. Arief Rachman Hakim 51 Surabaya. Rapat Terbuka ini menghadirkan narasumber Konselor Kerjasama Republik Prancis untuk Republik Indonesia Monsieur Marc Piton dan Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol. Drs. Sukirman, yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim AKBP Ria Damayanti, SH, MM.
Rapat Terbuka Senat UNNAR dipimpin oleh Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP yang diikuti oleh pejabat struktural universitas, dosen, tenaga kependidikan dan para mahasiswa. Hadir diantara tamu undangan adalah Ir. Eddy Surohadi (Konsul Kehormatan Republik Filipina untuk Jawa dan Bali), Prof. Dr. H.R. Soedarso Djojonegoro, AIF (Dewan Penyantun UNNAR), H.R. Djoko Soemadijo (Ketua Yayasan Pawiyatan Gita Patria /YPGP), Prof. Dr. Parwoto Wingjohartojo, SE, Ak (Pengawas YPGP), Soepomo, SW, SH, M.Si (Pembina YPGP), dan Veronique Mathelin (Direktur IFI Surabaya).
Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP mengatakan, tema “‘Strengthening Research Capacity in ASEAN Economic Community 2016” memberikan pengertian bahwa meningkatkan kemampuan bersaing di negara Indonesia harus dilakukan secara terkoordinasi, terkonvergensi, dan tersinergi. Pemerintah, perguruan tinggi dan industri harus berjalan beriringan dengan membawa suatu jaringan dan bekerjasama untuk melakukan riset dan perkembangan yang tersistematik dan terorganisir. UNNAR menyadari betapa pentingnya sebuah penelitian, maka tahun ini memutuskan fokus pada penelitian dan publikasi tahunan dengan memelihara pelaksanaan hubungan kerja yang sinergis antara institusi yang menghasilkan konsep dan teknologi dengan perusahaan/area industri.
Selain itu, rektor menegaskan bahwa terkait bahaya narkotika, upaya pemberdayaan masyarakat dengan landasan pemahaman yang kuat tentang bahaya menggunakan narkotika yang dapat memetakan pembelajaran mereka terhadap sebuah kesesatan informasi. Presiden Jokowi telah mendeklarasikan perang melawan narkoba. UNNAR sepenuhnya mendukung gerakan tersebut.
“Ini adalah waktunya untuk beraksi, mengatakan kita peduli dan bertanggung jawab. Kita tidak akan membiarkan generasi penerus kita dianiaya oleh narkotika,” tegas rektor.
Tekad rektor untuk menjadikan kampus UNNAR sebagai kawasan bebas narkotika ini mendapat dukungan penuh dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim, AKBP Ria Damayanti, SH, MM. Menurut Ria Damayanti, BNNP siap mensupport semua fasilitas yang diperlukan UNNAR dalam rangka mencegah berkembangnya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di kalangan civitas akdemika UNNAR. [nar]
Foto: Rektor Hj. Rr. Iswachyu Dhaniarti DS, ST, M.HP memberikan cinderamata kepada Konselor Kerjasama Republik Prancis untuk Republik Indonesia Monsieur Marc Piton.